Monday, May 15, 2006

Cerita dari USA: Sistem Pendidikan dan Demokrasi di Chicago

Pendidikan, toleransi dan demokrasi di Amerika memiliki tantangan besar menyangkut pembangunan ekonomi dan partisipasi politik. Tanggung jawab pemerintah USA adalah memberikan layanan, sedangkan rakyat mempunyai tanggung jawab untuk memanfaatkan layanan. Pada konstalasi Amerika, pendidikan tidak dibicarakan di pemerintah pusat, tetapi diserahkan sepenuhnya pada kebijakan negara bagian. Undang-undang federal Amerika menyebutkan bahwa pemerintah negara bagian bisa mengambil tanah dan melelangnya untuk membangun lembaga pendidikan, seperti sekolah dan universitas. Isu yang berkembang sekarang adalah apakah negara bagian yang lebih banyak memberikan biaya pendidikan atau biaya dari pajak properti?

***


Cerita dari USA: Sistem Pendidikan dan Demokrasi di Chicago

Oleh Najlah Naqiyah


Chicago,10 Mei 2006.

Pendidikan, toleransi dan demokrasi di Amerika memiliki tantangan besar menyangkut pembangunan ekonomi dan partisipasi politik. Tanggung jawab pemerintah USA adalah memberikan layanan, sedangkan rakyat mempunyai tanggung jawab untuk memanfaatkan layanan. Pada konstalasi Amerika, pendidikan tidak dibicarakan di pemerintah pusat, tetapi diserahkan sepenuhnya pada kebijakan negara bagian. Undang-undang federal Amerika menyebutkan bahwa pemerintah negara bagian bisa mengambil tanah dan melelangnya untuk membangun lembaga pendidikan, seperti sekolah dan universitas. Isu yang berkembang sekarang adalah apakah negara bagian yang lebih banyak memberikan biaya pendidikan atau biaya dari pajak properti?

Di Amerika terdapat dua sistem pendidikan, yaitu sekolah negeri (public school) dan sekolah swasta (privat school). Sekolah negeri adalah berafiliasi dengan negara. Sedangkan sekolah swasta berafiliasi dengan agama tertentu. Di Chicago, ada dua universitas ternama yaitu University of Illinois Chicago (UIC) dan Chicago University.
UIC aadalah universitas negeri yang dibiayai oleh pemerintah kota, sedangkan universitas Chicago dibiayai oleh partisipasi orang tua.

Isue pendidikan di Amerika saat ini ada tiga hal, (1) siapa yang menanggulangi biaya pendidikan (2) siapa yang membuat kurikulum sekolah (3) siapa yang mempunyai akses. Untuk menanggulangi sekolah diperoleh dari pajak rumah, tanah, properti serta kekayaan. Hasil pajak tersebut untuk membiayai sekolah dikomunitasnya. Persoalan yang muncul sekarang di Amerika ialah adanya segregasi sosial yang makin lebar. Orang-orang kaya tinggal di tempat yang berbeda dengan orang-orang miskin. Mereka membentuk area tempat sekolah yang berbeda pula, sehingga adanya perbedaan antara kualitas sekolah yang dimiliki oleh komunitas orang kaya dan miskin. Sekolah di komunitas orang-orang kaya sangat maju, sedangkan sekolah bagi orang-orang miskin sangat terbelakang. Hal ini mengancam adanya ketidaksetaraan dan kesempatan (equal and control) yang kini tengah bergulir di Amerika serikat.

Siapa yang membuat kurikulum sekolah? Kurikulum sekolah adalah berkaitaan dengan apa yang diajarkan disekolah. Dalam undang-undang pemerintah federal tidak mendukung salah satu agama, karena itu sekolah negeri tidak ada pelajaran agama. Pendidikan umum cenderung sekularistik. Sebaliknya sekolah swasta cenderung berafiliasi dengan agama tertentu (relegius school), misalnya sekolah yang dikelola oleh komunitas Katolik, seperti SMA Swasta Agama Katolik Cristo Rey Jesuit yang berorientasi pada pelayanan di salah satu wilayah yang berkembang di Chicago. Alasan didirikan sekolah ini untuk meningkatkan kemanusiaan dan intelektual, melestarikan warisan keagamaan dan kebudayaan. Kurikulum dilakukan dengan dwi bahasa dan berpartisipasi dalam Corporate Intership Program. Sekolah berbasis agama Islam Universal di kenal juga di Amerika Utara, usaha yang unik dilakukan dengan memasukkan bahasa arab sebagai bahasa kedua, mengikuti proyek tarbiyah. sekolah ini menggunakan busana muslim dengan izin tertentu. Sejak didirikan sekolah swasta, banyak memberikan sumbangan bagi pendidikan di Amerika serikat. Persoalannya ialah jika sekolah memiliki dana yang terbatas, maka kurikulum pendidikan seperti seni dan musik menjadi berkurang di sekolah Amerika.
Pada dasarnya yang menentukan standar minimum kurikulum di tingkat sekolah menengah adalah negara bagian. Sedangkan pada tingkat universitas, dikelola secara independen oleh universitas tersebut.

Perolehan akses di setiap lembaga pendidikan begantung dari komunitas lokal. Pemberian akses pendidikan menyangkut pada kesetaraan (equality) dan kesempatan (opportunity). Bagi komunitas yang kaya, tentu tidak menjadi persoalan, tetapi bagi komunitas yang miskin, akan menjadi sangat sulit memperoleh akses pendidikan yang berkualitas. Pertentangan antara equality dan controlling menjadi suatu yang niscaya dicarikan jalan keluarnya. Misalnya, pemerintah negara bagian bertanggung jawab untuk mendanai pendidikan. Sayangnya, Illinois adalah negara yang rendah berpartisipasi pada pendidikan, hanya 30%saja dari anggaran negara Illinois untuk biaya pendidikan. Ada kekhawatiran juga apabila sekolah secara keseluruhan di danai oleh negara bagian, maka masyarakat setempat tidak memperoleh akses untuk mengontrol sekolah. Menyangkut tentang kesempatan (opportunity), Amerika telah memberikan akses untuk orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda (disability) dengan memberikan program pendidikan khusus. Sekolah program khusus dibentuk untuk mengurangi diskriminasi. Diskriminasi saat ini terasakan lebih banyak dikarenakan perbedaan kekayaan, maka diperlukan upaya memajukan demokrasi melalui pendidikan

Demokrasi dan Pendidikan
Anak-anak menjadi agen untuk mempromosikan demokrasi.
Jika demokrasi berjalan, maka harus memiliki orang-orang yang berpendidikan untuk dipilih. Orang yang dipilih sebagai wakil harus mampu dan bisa diajak berdialog, berkomunikasi, tentang segala aspirasi masyarakat. Seorang wakil yang bisa memilih invormasi yang benar untuk membela kepentingan rakyat. Pendidikan adalah tempat untuk menyemai ajaran demokrasi pada generasi muda. Mendidik anak-anak agar mengetahui tugas-tugas kongres, tanggung jawab presiden, peran pengadilan, tanggung jawab sebagai warga negara, dan sistem pemerintah yang dianut.

Di Amerika, ada ribuan posisi di tingkat lokal yang bisa diperebutkan oleh orang-orang yang berpendidikan. Misalnya, menjadi wali kota, dewan sekolah, kepala sekolah dan sebagainya. Tujuan demokrasi ialah memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk membangun kantornya sendiri. Dan pendidikan adalah kunci terbentuknya demokrasi yang kokoh. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin banyak terlibat berpartisipasi.

3 comments:

Anonymous said...

senang sekali bisa mendapat informasi tentang pendidikan di amerika.

Anonymous said...

hehehehe, emang Indonesia enggak gitu??? kita mah lebih parah, punya pancasila, agama juga ada dalam KTP, tapi pendidikan???? wah wah wah, bukan sekedar kapitalis, tapi menciptakan robot-robot pengejar nilai akademis dan materialistis.. weh.. thank for good writing to share

yanmaneee said...

supreme clothing
golden goose sneakers
curry 6 shoes
fitflops sale clearance
kobe sneakers
kd 11 shoes
kyrie 5
yeezy boost 350
converse outlet
yeezy boost