Monday, March 14, 2016

Trend Pekerjaan ke Teknologi dan Industri Kesehatan : Implikasinya pada Bimbingan Karier

Pekerjaan dan jabatan adalah usaha yang dilakukan oleh orang untuk menghasilkan barang dan jasa. Sementara karier adalah proses mengembangkan diri sepanjang hidup. Pekerjaan membutuhkan keterampilan dan pendidikan yang bisa di capai melalui perencanaan karier. Semakin tinggi pendidikan dan keterampilan yang dikuasai maka besar peluang memperoleh pekerjaan bergaji tinggi. Semakin tinggi tingkat pekerjaan, butuh pendidikan dan keterampilan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan sikap sosial dalam menghadapi situasi kerja.





Perkembangan teknologi telah membuat gaya hidup seseorang dan masyarakat berubah. Sekarang, setiap orang di Australia sudah bisa komputer, mereka melek teknologi internet, demikian juga di Indonesia, sebagian orang sudah memiliki hand phone yang berjejaring dengan di internet. Teknologi menjadi kebutuhan primer dalam berkomunikasi.

Perkembangan teknologi telah menggeser pekerjaan jutaan orang. Maraknya pemutusan kerja dengan alasan efisiensi mengancam setiap saat. Orang memerlukan keterampilan dan pendidikan tinggi untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Apabila pekerjaan seseorang bisa digantikan dengan mesin atau robot maka bersiaplah untuk tereleminasi oleh teknologi.

Pekerjaan yang bisa digantikan oleh mesin dan teknologi saat ini nampak nyata, misalnya asisten kantor yang berperan untuk menangani arsip manual, kini perannya digantikan dengan arsip online, penggunaan kertas mulai terasa berkurang menuju paperless. Untuk membuat dan menyebarkan undangan rapat kini bisa digantikan dengan teknologi informasi secara online, undangan di sebar melalui aplikasi whatshap, line, bbm secara online, tidak lagi membutuhkan kertas dan print out. Mesin komputer, printer, fotocopy, scanner sudah menjadi satu.  Akhirnya, pekerjaan asisten kantor tidak perlu di hendel oleh banyak orang. Maka pekerjaan asisten kantor perlu efisiensi. Perampingan karyawan jadi keniscayaan ke depan. Jika begitu, peran asisten kantor bisa di geser oleh mesin. Hal yang sama pada pekerjaan pramusaji, kini dengan kemajuan teknologi robot, ada yang menggantikan peran mereka dengan robot.

 Lalu bagaimana di Indonesia? Peran buruh di pabrik, mulai berkurang, nampak terjadi phk massal, pabrik melakukan efisiensi karyawan di ganti dengan peralatan mesin modern. Akibatnya pengangguran semakin banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, digalakkan ekonomi kreatif oleh pemerintah, guna membangkitkan jiwa pengusaha dengan membuka usaha kecil mandiri. Nampak nyata, peran para pelaku usaha kecil menengah menopang perekonomian Indonesia. Tentu, pelaku usaha perlu meningkatkan kapasitas keterampilan dan pengetahuannya agar bisa memajukan usaha yang dirintisnya.

Pekerjaan tingkat tinggi membutuhkan pendidikan dan keterampilan yang khusus, dan semakin kecil tingkat kompetisi dalam pekerjaan tingkat tinggi, seperti ahli fisika, kimia, matematika, biologi, ahli kedokteran, ahli teknologi informasi. Para ahli yang bekerja pada kemampuan tinggi, jarang memiliki kompetesi. Otomatis para ahli sedikit saingan dan aman dalam pekerjaan yang dijalani.

Bagaimana implikasi bimbingan karier bagi anak agar menjadi seorang yang ahli? Dalam persiapan karier dan pekerjaan,  anak-anak mengenal pekerjaan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar. Pekerjaan yang diamati oleh anak dengan menyebutkan pekerjaan orang tua, paman, dan keluarga besar mendorong anak memiliki keinginan untuk mencapai pekerjaan seperti yang diidolakannya, terutama orang-orang penting dalam kehidupan anak. Jika anak memiliki contoh orang tua yang sukses dalam pekerjaannya, maka mendorong anak memiliki keyakinan besar untuk menirukan orang tua atau anggota keluraga yang sukses. Lingkungan positif akan menguatkan anak berperilaku positif dalam kehidupannya. Orang tua sebagai model anak-anak merencanakan hidup masa depan. Orang tua, guru, dapat menjadi model bagi anak menelah karier yang paling diminati sesuai cita-cita yang dimimpikannya. Model perencanaan karier dengan mempelajari silsilah keluarga besar dan jenis pekerjaan yang telah dilakukan oleh tiga generasi anak, orang tua, kakek dan nenek, dapat memberikan pengetahuan bagi anak tentang ragam pekerjaan yang sudah diwariskan oleh keluarga besarnya.  Model keluarga dapat mendorong anak memiliki perencanaan karier masa depan.

Nampaknya, arah tahun 2016, tren pekerjaan di Amerika Serikat bergeser mengarah ke industri dan teknologi kesehatan yang diminati dan memperoleh gaji tertinggi. (Kompas, 14/3/2016). Demikian juga di Asia, zaman digital, mempengaruhi pilihan pekerjaan seseorang dalam memilih teknologi dan industri kesehatan sebagai alternatif.