Monday, April 21, 2008

Perempuan Menggugat

Peringatan Hari Kartini dirayakan setiap tanggal 21 April. Kartini simbol pergerakan perempuan di Indonesia. Kartini berhasil menyuarakan ketidakadilan sistem yang dulu tengah dihadapinya. Dulu, Kartini melawan sistem penjajahan Belanda melalui tulisan surat-suratnya. Surat-surat Kartini dikirim ke temannya menyebar ke dunia. Tulisan-tulisannya menceritakan semangatnya melawan penindasan saat itu. Tulisan Kartini menyuarakan semangat, gugatan dan perlawanan sikap Kartini sebagai pahlawan yang dikenal dengan tulisan “habis gelap terbitlah terang”. Lalu, apa refleksi untuk kita?




***

Perempuan Menggugat

Oleh : Najlah Naqiyah


Peringatan Hari Kartini dirayakan setiap tanggal 21 April. Kartini simbol pergerakan perempuan di Indonesia. Kartini berhasil menyuarakan ketidakadilan sistem yang dulu tengah dihadapinya. Dulu, Kartini melawan sistem penjajahan Belanda melalui tulisan surat-suratnya. Surat-surat Kartini dikirim ke temannya menyebar ke dunia. Tulisan-tulisannya menceritakan semangatnya melawan penindasan saat itu. Tulisan Kartini menyuarakan semangat, gugatan dan perlawanan sikap Kartini sebagai pahlawan yang dikenal dengan tulisan “habis gelap terbitlah terang”. Di era globalisasi dan kapitalisme telah membuat harga-harga kebutuhan pokok mahal. Sistem monopoli dagang kapitalisme memihak pemodal dan mencekik masyarakat miskin.

Keadilan peran bagi perempuan belum sepenuhnya terwujud. Banyak perempuan mengalami peran ganda dalam wilayah domestik dan publik. Banyak pula perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, seperti cerai, perselingkuhan, dan pemukulan. Perempuan mengurus pekerjaan rumah tangga dengan segala beban kewajiban mereka merawat anak-anak, juga mencari nafkah. Ketika laki-laki tidak memiliki gaji yang cukup, atau ketika laki-laki tidak menceraikan dan emmbiarkan perempuan tanpa nafkah, maka banyak perempuan yang terjun sebagai penyangga ekonomi keluarga. Kesejahteraan yang diimpikan perempuan, kadang mesti dikorbankan untuk kehidupan keluarga. Perempuan seringkali mengorbankan kepentingan mereka demi kepentingan anak, keluarga dan orang lain. Ketidakadilan, kemiskinan, keterbelakangan selayaknya dilawan oleh perempuan.

Kini, saatnya perempuan menggugat sistem yang tidak adil di negeri ini, perempuan mempertanyakan kembali, apakah kouta 30 % yang tercantum dalam UU no 12/2003 tentang keterwakilan perempuan di kekuasaan telah membawa perubahan nasib perempuan lebih baik? Tidak, ketika menteri keuangan perempuan dan para anggota legislatif ada perwakilan perempuan, justru harga-harga bahan pokok makin melambung. Dimana ada kesejahteraan bagi kaum perempuan, jika harga-harga kebutuhan rumah tangga selalu naik? Bagaimana mewujudkan kesejahteraan anak dan perempuan, jika tidak ada sistem yang melindungi kaum miskin? Eksploitasi anak dan perempuan makin merajalela, kemiskinan dan kemelaratan dibiarkan. Anak dan perempuan terjebak trafficking, kurir narkoba, pekerja seks. Siapa yang paling dikorbankan atas sistem yang diskriminatif, eksploitatif ? Anak dan perempuan yang paling menderita. Banyak ibu-ibu frustasi akibat tidak punya biaya untuk merawat anak-anak mereka. Kekerasan yang mendera kaum perempuan berupa (1) stres (2) bergantung pada orang lain (3) miskin ekonomi (4) harga diri rendah (5) tidak memiliki akses informasi dan teknologi (6) kecemasan berlebihan (7) terisolir dari lingkungan (8) putus asa dan frustasi. Bentuk frustasi perempuan miskin yang mengambil jalan pintas seperti perilaku seorang ibu yang meninggalkan anak-anak balita mereka di rumah sakit begitu saja.


Kesetaraan gender di Indonesia belum terjadi. Peran gender yang berlaku di masyarakat masih bertumpu pada perempuan sebagai pemeran domestik sekaligus publik. Kini, perempuan di era globalisasi makin kompleks perannya. Disatu sisi, belum ada kesepahaman antara pasangan mereka tentang kesetaraan gender, sementara disisi lain, perempuan harus bekerja memenuhi nafkah diri dan anak-anak mereka. Akibatnya, perempuan bertumpu pada dua tugas besar yang mesti mereka pikul, peran domestik dan publik. Bertambahnya peran perempuan sebagai sumber penghasilan dapat di lihat dari bertambahnya angka partisipasi angkatan kerja perempuan 55 % pada tahun 1999. maka, dampak langsung dari krisis adalah bertambah panjangnya jam kerja dan jam ekstra untuk memenuhi kebutuhan hidup. (UNICEF 2000).

Perempuan mengurus kebutuhan rumah tangga, mulai dari urusan dapur, rumah, anak serta kantor. Semestinya, peran domestik bisa dilakukan juga oleh laki-laki. Tetapi masyarakat masih tabu jika melihat laki-laki menggendong balita, laki-laki memasak di dapur atau laki-laki mencuci baju dan menyapu rumah. Padahal, peran domestik tersebut bisa dipergantikan antara laki-laki dan perempuan. Sementara perempuan, selain mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga, mereka dituntut untuk bekerja dan beraktualisasi di luar rumah.

Perempuan yang terlalu berkorban akan merasakan sakit secara psikologis dan fisiologisnya. Perempuan makin stres menghadapi dua pekerjaan besar (urusan rumah dan urusan kantor). Urusan rumah tangga dimulai dari bangun tidur sampai larut malam. Perempuan bekerja mulai dari membuka mata dari subuh, memasak, menyiapkan anak-anak ke sekolah, lalu menyiapkan diri berangkat ke tempat kerja. Pulang kerja, perempuan masih harus mengerjakan urusan rumah tangga, mulai memasak dan menjaga anak-anak mereka sampai larut malam.. Ritme pekerjaan perempuan berlangsung 24 jam bagi perempuan yang mengorbankan diri secara berlebihan. Mereka stres di rumah dan di kantor. Perempuan selalu cekcok dengan pasangan mereka akibat desakan ekonomi yang tidak bisa mereka penuhi.

Ibu rumah tangga menghadapi problem pelik. Harga kebutuhan pokok yang melambung, membuat asap dapur tidak mengepul. Indikasi melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari dilihat dari langkanya minyak tanah, gas elpiji, dan BBM mulai terasa. Kenaikan bahan pokok sembako setiap waktu tidak stabil. Harga minyak goreng, minyak tanah dan ikan di pasar membuat para ibu-ibu gelisah. Banyak minyak goreng bekas yang dicampur zak kimia beredar di pasaran dengan murah. Masyarakat bingung dan tidak bisa menjangkau harga yang mahal. Harga tahu dan tempe juga tidak luput dari kenaikan harga, bahan kedelai langka di pasaran. Harga tepung terigu naik 100 %. Ditambah lagi, kebijakan pembatasan pembelian minyak tanah, membuat kebutuhan rumah tangga meningkat. Naiknya harga gas elpiji di pasar meresahkan masyarakat. Naiknya harga BBM juga menyebabkan naiknya tiket alat-alat transportasi. Orang miskin yang tidak memiliki penghasilan cukup, tentu merasakan susahnya menikmati transportasi umum yang mahal. Jumlah orang miskin bertambah sedang kesejahteraan makin hilang.

Anak-anak juga merasakan dampak secara tidak langsung dari kurangnya asupan gizi dan perawatan mereka. Ketika harga BBM naik, otomatis harga susu, daging, sayur dan makanan balita melaju naik. Orang tua akan mengurangi anggaran balita mereka, karena mahal. Jeritan anak balita kurang gizi mulai bertambah, seiring bencana. Data gizi buruk balita di tiap daerah bertambah. Ibu rumah tangga penanggung beban dapur, harus belanja kebutuhan keluarga dengan uang yang tidak menentu. Kebijakan menaikkan harga BBM tanpa disertai oleh persiapan menyengsarakan masyarakat miskin. Ibu rumah tangga mesti bisa menyiasati kebutuhan rumah tangga dengan cerdas. Para ibu perlu menyiapkan uang tambahan menomboki belanja di pasar karena mahal. Ibu-ibu perlu terampil membelanjakan uang yang pas-pasan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peringatan hari Kartini menjadi momentum bagi perempuan merefleksi diri, bagaimana menghadapi masa depan dengan cara lebih baik? Perempuan perlu berjuang meraih hidup lebih baik. Perempuan membutuhkan energi yang kuat meraih keadilan dan kesetaraan. Perempuan perlu bersemangat menciptakan perubahan kearah yang lebih sejahtera.

Perlawanan itu dengan cara memperbaiki sistem, bersaing secara kompetitif merebut akses ekonomi, sosial, politik bagi perempuan. Perayaan Kartini memberi inspirasi bagi perempuan saat ini untuk merefleksi ketidakadilan sistem, melawan sistem kapitalisme yang membawa kemiskinan dan keterbelakangan.

6 comments:

Anonymous said...

bagaimana kartini melihat sekarang, para wanit aberkelamin ganda, mengurus keluarga dan menjaga isi belanga?

Anonymous said...

Sampai saat ini, cth Hari Kartini dibuat hanya sekedar seremonial. Sy yakin sekali perjuangan Kartini dulu sangat berat dan berdarah2, bukan dengan fashion show memakai kebaya. bukan begitu?

elfan said...

Kartini akan sedih melihat generasinya sekarang ini, lebih banyak mengalami kedukaan. Ini tak lepas dari kesalahan kita melakukan peringatan Hari Kartini yang ditetapkan tanggal 21 April. Karena tanggal 21 April adalah hari kelahiran Ibu Kartini, bukan hari dimana beliau membuat 'momen' yang bersejarah bagi generasi muda selanjutnya. Nama hari yang bersejarah ini seyogianya bukan Hari Kartini, akan lebih baik Hari Emansipasi Perempuan atau Wanita.

Begitu juga, tanggal 2 Mei dijadikan Hari Pendidikan Nasional, pada hal tanggal ini adalah kelahiran Bapak Ki Hadjar Dewantara. Tangal beliau membuat 'momen' yang bersejarah adalah tanggal 3 Juli yakni beliau mendirikan Taman Siswa.

Kalau tanggal kelahiran kita jadi hari yang bersejarah, maka Hari Proklamasi Kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus menjadi tidak tepat. Karena kedua Proklamator kita Bung Karno dan Bung Hatta lahirnya bukan tanggal 17 Agustus, buat saja hari atau tanggal kelahirannya masing-masing, sama halnya dengan kedua tokoh di atas yakni Ibu Kartini dan Bapak Ki Hadjar Dewantara.

Anonymous said...

Hello!

Nggak terasa udah mau Hari Kartini lagi ya?

Ini ada artikel tentang Kartini juga, "Hari Kartini, Pahlawan Pendidikan" di cantik40s.blogspot.com.

:)

Thanks,
AFM

Wong Deso said...

mang spa yang d gugat nya????

Unknown said...

Terima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 DI JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..

Terima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 DI JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..