Saturday, September 18, 2004

Talk Show: Pengembangan Pribadi Perempuan

Talk Show di Bromo FM, 17 September 2004 Jumat 08.00-10.00 WIB
Bersama Najlah Dan Ivan.

***

Ivan : Mengapa mengangkat isue untuk mengembangkan pribadi?

Najlah : Mengembangkan kepribadian adalah wujud aktualisasi hidup manusia untuk terus maju kedepan menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan bertanggung jawab. Bahwa setiap manusia saat ini memerlukan pengembangan pribadi. Unsur paling penting manusia adalah pribadi yang sehat dan berkembang. Tanggung jawab (responsibility) berasal dari kata ability yaitu kemampuan diri. Kemampuan untuk merespon dan memilih dan tanggapan terhadap kehidupan. Tergantung pada kepribadian masing-masing.

Ivan : kata kunci dalam pengembangan ini adalah “pribadi” apa maksudnya?

Najlah : Kata dasar pribadi itu menyangkut pada diri sendiri. Dalam bahasa Indonesia diri disebut dengan aku, saya, atau milik saya sedangkan dalam bahasa inggris, ditunjukkan dengan I, mine, self, me. Kata saya paling banyak digunakan dalam percakapan. Tuhan sudah memberikan manusia untuk memilih apa yang terbaik pada kehidupan menurut dirinya sendiri. Remaja putri seringkali terbawa arus, dan mengikuti tren yang berkembang apakah itu baik atau tidak. Maka pribadi merupakan kunci untuk memutuskan pilihan hidup yang sesuai dengan harapannya.

Ivan : Apakah ada beda antara pribadi dengan kepribadian?

Najlah : Kepribadian sudah merupakan kata benda. Bahwa orang itu mempunyai dua sisi antara kebaikan dan kejahatan. Kita percaya bahwa manusia itu mempunyai jalan menuju kebaikan. Bagaimana kita memberikan rasa hormat kepada orang lain dan harus dimulai dari diri sendiri. Supaya kita bisa memperoleh rasa hormat orang lain, mula-mula kita harus bekerja mendapatkannya. Kita harus terhormat. Supaya kita bisa jadi pemimpin mula-mula kita harus memimpin diri sendiri.

Andre : Dalam buku karya Ibrahim, bahwa wanita itu mukaddimah. Apa artinya? Apa perbedaan kepribadian wanita zaman dulu dengan wanita zaman sekarang?

Najlah : Arti mukaddimah adalah pendahuluan, pembukaan. Perempuan mempunyai tanggung jawab sangat besar untuk memberikan contoh/teladan bagi anak-anaknya. Supaya bisa jadi teladan, ibu harus memberikan contoh positif. Peran ibu penting memberikan pendidikan awal bagi anak-anaknya. Ibu mereupakan satu model bagi generasi mendatang. Banyak keluarga yang haromis didukung oleh ibu yang memiliki integritas, tanggung jawab dan cinta sempurna. Perempuan sebagai mukaddimah dituntut sebagai tauladan. Anak belajar dari ibu dengan contoh. Ibu yang memotivasi anak untuk belajar, maka anak akan terbentuk menjadi anak yang rajin belajar.

Perbedaan kepribadian perempuan zaman dulu dan sekarang bergantung pada tuntutan zamannya. Pada zaman dahulu saat perempuan tidak tercerahkan pada pendidikannya, perempuan cukup konsen pada problem domestik. Ketika perempuan pada zaman sekarang dengan pendidikan tinggi menuntut untuk aktualisasi diri yang lebih besar mengambil peran. Maka menuntut untuk bekerja di rumah dan di luar rumah. Perempuan bisa memilih mana yang membawa kemaslahatan hidup bagi dirinya, keluarganya dan masyarakatnya.

Ivan : Apakah kepribadian tergantung dari pendidikan seseorang atau bawaan sejak lahir.

Najlah : Saya percaya bahwa pendidikan akan mampu mengembangkan kualitas pribadi seseorang. Potensi pribadi manusia sudah dianugrahkan sejak lahir. Tuhan memberikan potensi berbuat baik. Membentuk kepribadian sangat bergantung pada peran orang tua, pendidikan, masyarakat, budaya. Bagi perempuan zaman dahulu, pada tataran keluarga memiliki relasi hubungan yang berbeda. Keluarga zaman dahulu orang tua laki-laki lebih dominan. Sedangkan sekarang relasi suami istri mengalami kesetaraan peran. mereka berbagi tugas secara bersama. Pendidikan sangat penting memperbaiki diri dan karakternya.

Ivan : Bagaimana membentuk kepribadian agar tidak merasa terpaksa?

Najlah: Agar tidak merasa terpaksa harus dimulai dari dalam diri sendiri. Kekuatan dari dalam diri akan menuntun kepada perubahan yang besar. Komitmen dari diri sendiri untuk mengembangkan pribadi akan menguatkan seseorang meraih apa yang diinginkan. Tujuan hidup menjadi penting untuk membangun motivasi diri. Sebagai mana manusia tidak lepas dari kesalahan, tetapi belajar dari kesalahan untuk mencapai keberhasilan membutuhkan kekuatan dari dalam pikiran, dan ketetapan hati serta tindakan. Semakin kita hormat kepada orang lain, maka akan memberikan kekuatan untuk menghormati pada diri sendiri. Kita akan menampakkan ketulusan untuk berubah.

Bergantung pada kesadaran.

Ivan : Bagaimana misalnya kita sudah membentuk dan memiliki kepribadian baru, kita sering melakukan hal ini, tetapi suatu saat kepribadian yang asli akan nampak kembali?

Najlah : Kalau kepribadian itu dibentuk secara perlahan dan istiqomah (disiplin) maka akan menjadi kebiasaan. Kalau kita membentuk kepribadian selama setahun maka akan membentuk kebiasaan baru. Seringkali kita tergesa-gesa untuk melihat hasilnya, maka akan mengalami kebosanan dan terpaksa. Hambatan yang seringkali muncul ialah mengkambinghitamkan orang lain dan melemparkan masalah kepada orang lain. Misalnya : Apabila kita tidak lulus ujian, kemudian menyalahkan gurunya, dan menyalahkan orang tua. Atau seperti kasus pornografi, seringkali mengkambinghitamkan media, dan alat elektronik, tetapi mereka tidak mau merenungi perilaku kesehariannya. Inti kekuatan diri adalah dorongan dari dalam diri sendiri.

Ivan : Kalau dikaitkan dengan pribadi, apa sifat-sifat yang perlu dikembangkan?

Najlah : Ada sifat – sifat dari kepribadian yaitu integritas (keutuhan), kejujuran, kebenaran dan kebaikan. Misalnya dalam kejujuran ketika menemukan sesuatu milik orang lain, apakah kita akan mengembalikan atau mengambil barang tersebut akan sangat tergantung dari kesadaran akan kejujuran diri sendiri. Sifat-sifat kebenaran kejujuran akan menuntun kita menjadi orang yang memperoleh kemenangan pribadi.

Tania : Apakah kepribadian seseorang bisa ditimbulkan dari pihak keluarga dan lingkungan. Misalnya keluarga sering marah-marah apakah kepribadian anak akan tercermin disitu?

Najlah : Kepribadian bisa juga dibentuk oleh keluarga dan lingkungan. Dari komunitas keluarga yang broken, akan menimbulkan kepribadian yang tertutup dan sulit berkembang. Rumah adalah media belajar bagi anak. Anak-anak belajar bersikap manis, berterima kasih dan memperdulikan hak-hak dan kesejahteraan orang lain. Secara sederhana kalau orang tua marah – marah kepada anak, maka ia telah mengajarkan conth yang akan di tiru oleh anak-anak. Secara sederhana kalau anak-anak tidak boleh melakukan, maka orang tua jangan melakukan. Sebenarnya yang diinginkan anak adalah akar dan sayap. Akar adalah menanamkan nilai dan norma. Sedangkan sayap adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Kecemasan orang tua dengan membatasi perempuan dan takut pada hal-hal yang tidak perlu selayaknya tidak berlebihan. Kita memerlukan keluarga yang bersifat jujur, memberikan kebebasan kepada anak-anak disertai dengan tanggung jawab. Akar dan sayap menjadi tuntutan setiap keluarga untuk memberikan contoh yang bisa dipelajari oleh anak. Sekarang, Anak lebih banyak bergaul dengan komputer dari pada dengan orang tua. Dengan kesibukan masing-masing maka kita tidak bisa memprediksi dengan siapa kita bergaul. Apabila orang tua memberikan tekanan dan kekerasan akan membawa anak pada pribadi yang frustasi dan stres. Sebaliknya orang tua yang penuh kehangatan dan memberikan rasa aman akan membentuk anak-anak yang sukses.

Andre : Kalau saya pikir wanita zaman dulu lebih hebat daripada zaman sekarang. Karena wanita zaman dahulu bisa menempatkan diri sebagai wanita. Pendapat saya didasarkan pada pengamatan saya, banyak wanita berpendidikan tinggi yang masih menyelewengkan kepribadiannya. Apa kebaikan wanita zaman dahulu? Dengan cara apa mereka mencapai kehebatan itu, padahal pendidikan mereka kurang, tetapi mereka bisa membawa diri, tidak terlalu menang sendiri? Apa kehebatannya wanita pada kehidupan zaman para nabi, padahal pendidikannya kurang, sedangkan wanita zaman sekarang tinggi pendidikannya tetapi kerap menyeleweng?

Najlah : Pada zaman nabi Muhammad kualitas pribadi perempuan layak menjadi tauladan. Istri nabi menjadi contoh yaitu Khodijah, perempuan yang memiliki tanggung jawab dan rasa cinta kepada Nabi. Khodijah dikenal sebagai istri yang bekerja membantu nabi mensyiarkan Islam. Khodijah sebagai pembisnis terkemuka yang terkenal dijazirah arab. Kepribadiannya memiliki integritas yang utuh. Putri Nabi, Fatimah sebagai Istri Ali bin Abi Thalib. Fatimah pernah menggiling gandum untuk makan keluarganya sampai tangannya berdarah. Fatimah memberikan pengorbanan yang besar kepada keluarga. Fatimah dikenal juga sebagai perawi hadis, dan atas kebesarannya dibangun daulah fatimiyah. Fatimah dan Khodijah adalah perempuan yang bisa dijadikan sebagai contoh. Kenapa zaman sekarang semakin maju pendidikan, banyak perempuan yang menyelewengkan kepribadiannya ? Tidak semua para perempuan zaman sekarang menyeleweng. Masih banyak perempuan yang baik dan sukses di dalam rumah tangga dan karier. Semua itu sangat bergantung kepada integritas. Kita bisa berjuang untuk memperoleh integritas dengan mencontoh perempuan zaman nabi. Jangan pernah menyerah....

Ivan : Bagaimana mengembangkan kepribadian?

Najlah : Mengembang kepribadian dimulai dari kepemimpinan diri sendiri dan tanggung jawab. Cirinya. (1) keyakinan diri (2) ketangguhan mental. (3) pemikiran yang konseptual, (4) ambisi mencapai prestasi. Keempat ini didukung oleh sikap kejujuran, kepercayaan dan kebenaran serta integritas. Keyakinan diri ditempuh dengan keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan. Cita-cita yang ingin dikembangkan akan mampu diraih dengan usaha dan keyakinan. Orang yang seringkali gagal karena terbelenggu oleh prasangka gagal, cacat, atau perasaan negatif. Perempuan harus mempunyai serangkaian tanggungjawab, untuk menghargai diri dan orang lain. (self convident).

Tania : Anak yang terlanjur diam, bagaimana mengubah kepribadian anak agar periang, terbuka dan ceria?

Najlah : Langkah pertama, keyakinan diri bahwa ia berharga dan diterima oleh orang tua. Selama keyakinan belum terbentuk dari lingkungan sosial tidak akan kuat mendukung. Punya harga diri yang kokoh bahwa ia hadir sebagai anak yang membawa kebahagian. Kedua, Dukungan teman sangat membantu. Anak dan remaja merasa aman bersama teman-temannya. Antara mereka memiliki hubungan persahabatan yang saling bekerja sama akan menjadi interaksi menumbuhkan sifat terbuka dan saling percaya. Penghargaan teman akan menumbuhkan rasa kreativitas. Namun kalau teman-teman yang tidak mendukung, melupakan masalah dengan sekejab dengan bergembira dan minum-minuman akan membawa dampak negatif yang semakin jauh dari harapan..

Ivan : Setiap usaha yang kita lakukan, dihadapkan pada penghambat dan resiko, apa saja faktor yang menghambat tumbuhnya kepribadian?

Najlah : Faktor-faktor keluarga, ekonomi, pendidikan, lingkungan, masyarakat akan menjadi faktor penghambat sekaligus pendorong. Agar faktor tersebut menjadi pendorong pengembangan diri maka kesetaraan merupakan jalan atau pintu yang akan membuaka ruang kebebasan secara adil. Misalnya bagi keluarga, bagaimanapun anak perempuan dari komunitas miskin yang memiliki potensi cerdas dan bakat yang tinggi, namun karena tidak mendapatkan kesempatan, maka ia tumbuh tidak maksimal. Namun apabila mereka mendapatkan kesempatan yang diasah melalui pendidikan yang berkualits akan mendorong anak cerdas tersebut menjadi berkembang secara maksimal.

Nana : Menanggapi kepribadian wanita, biasanya cowok mempertanyakan kepribadian cewek yang suka berubah-berubah. Bukan tidak punya kepribadian, tetapi ingin menyesuaikan diri. Menurut saya meningkatkan kepribadian itu mudah, dulu saya orang pendiam, tapi saya ingin tahu dunia luar seperti apa, walau pun orang tua saya melarang, saya berusaha untuk mencari teman, ikut kelompok radio, menambah teman. Bagaimana menurut mBak Najla?

Najlah : Usaha Nana yang menyebutkan bahwa kamu mampu berubah dari pendiam menjadi dirinya sendiri adalah bukti yang bagus. Kepribadian yang berubah bisa beradaptasi dengan lingkungan apapun, baik orang tua, guru, teman dan kelompok manapun merupakan fleksibilitas. Perempuan harus bisa mewarnai kehidupan bukan malah menghindar dari kemajuan. Kejujuran itu bersifat konstan tidak bisa berubah-berubah. Integritas jujur, dimanapun akan menuntun pada kemenangan batin. Kepribadian itu akan membuat orang tidak berubah. Ini tidak bisa secara instant, tetapi butuh proses. Orang itu dipercaya sebagai orang jujur maka dia akan mendapatkan kemenangan batin. Anak-anak dan orang tua tidak terlambat belajar berbuat jujur pada diri sendiri. Generasi mendatang membangun integritas, kejujuran, mau menolong dan berkorban untuk kepentingan umum. Seringkali terlambat atau ingkar terhadap janji akan membawa kepada penyesalan dan tidak dipercaya. Misalnya kita berjanji dengan nasabah akan hadir jam 08.00 untuk transaksi, tetapi kita datang jam 09.00, maka nasabahnya tersebut tidak percaya dan lari ke Bank lain. Dia mengalami kerugian karena keterlambatannya.

Tania : Kalau kita berkelompok, mencari teman, tetapi tidak semua orang tua beranggapan bahwa radio itu baik.

Ivan : Sebetulnya pihak radio mencari teman, menambah keluarga, tetapi kalau mereka mengidentifikasinya yang lain seperti menjadikan kumpulan radio sebagai biro jodoh, akan membuat imej negatif.

Trevi : Ada benarnya juga pendapat orang tua. Saya pernah mengalami bahwa orang tua saya mengomel karena saya ikut kumpulan radio. Sebenarnya ada beberapa orang luar yang merusak komunitas radio. Kalau kerja itu kita fokus ke itu – itu aja. Sebenarnya orang tua itu benar apa gak apabila secara langsung melarang? Kalau orang tua marah-marah, saya introspeksi diri aja, apa kesalahan saya, tapi kalau tidak merasa bersalah, saya sampaikan secara bijak. Hubungan saya sama Ibu saya baik banget dan sering-sering jadi teman curhat aja.

Ivan : Bahwa imej radio yang diterima orang tua itu kurang bagus, adalah bentuk trauma orang tua , bukan radionya, tetapi personelnya, bukankah begitu?

Najlah : Segala teknologi itu netral, tergantung bagi individu, bagaimana komunitas yang dibangun oleh radio, televisi, internet melalui komputer ini bisa menambah nilai positif. Saya pikir itu langkah positif untuk bersaing wacana demi kepentingan agama, ideologi yang secara bebas masuk ke masyarakat. Kekhawatiran orang tua itu kita harus melihat dengan kacamata orang tua. Kalau orang tua merasa tidak aman dengan radio, maka harus ada introspeksi apakah itu bisa memberikan nilai positif, Imej yang jelek selama ini harus ada komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Kita harus bisa meyakinkan orang tua bahwa anak-anaknya aman, bertanggung jawab. Saya bisa menyadari kekhawatiran orang tua apabila anak perempuannya pulang larut malam, maka orang tua akan cemberut. Kita sebagai anak muda harus menyadari bahwa orang tua yang paling tahu dan sayang terhadap anak-anaknya. Anak selalu berkata, “apa yang bisa kau lakukan untuk saya”. Remaja: “saya ingin melakukannya sendirian”, orang dewasa/orang tua: “kita kerjakan ini bersama-sama”, Pemimpin: “apa yang bisa saya lakukan untuk anda”.

Lestari : Pendapat ortu yang sering kontra dengan anak-anak tentang kelompok radio. Menurut saya radio sangat membantu kita untuk membuka wawasan. Terserah kita mau jadi orang baik atau jelek.

Najlah : Saya punya obsesi komunitas radio menjadi corong pembebasan untuk memberikan informasi up to date untuk kemaslahatan masa kini. Memberikan kegiatan positif bagi remaja. Banyak sekali kelompok remaja yang positif untuk menghindari kekosongan waktu. Kelompok study, kelompok olah raga, kelompok remaja masjid, kelompok radio. Tim ini untuk mengindari dari pikiran kosong, nganggur yang menimbulkan kekerasan. Dengan terbentuknya tim atau kelompok akan memberi kegitan yang bergairah membangun kreativitas. Kelompok itu benar-benar bebas membuat acara sendiri. Bagi remaja harus bisa membuat kegiatan yang bisa mendukung kepercayaan bagi orang tua.

Wahyudi : Saran buat kelompok radio agar bisa membantu membuka jalan pikiran.

Ivan : Kembali kepada kepribadian, ada moto bahwa “ingat kerapian adalah wujud kepribadian anda” atau “perkataan anda adalah wujud kepribadian anda” bagaimana menurut Bak Najla?

Najlah : Wujud kepribadian yang kokoh ditunjukkan dengan integritas. Bisa berwujud keteraturan, kerapian, kejujuran, keserasian dan kebenaran. Kasus tentang kerapian pakaian remaja yang tidak rapi, kadang terjadi problem. Seperti seragam, penampilan fisik, rambut tidak rapi. Orang-orang yang bebas itu susah menunjukkan kerapian. Kerapian pakaian butuh kebiasaan. Bagaimana kita bisa menghargai diri mereka sendiri. Dia memiliki komitmen untuk kebersihan itu bisa menampilkan diri secara rapi . komitmen untuk berpakaian rapi akan bagus dipandang. Seorang ibu yang memiliki komitmen akan menunjukkan nilai kebersihan yang tinggi. Kalau ibu dilihat sebagai orang yang mengabaikan diri, kita tidak menuntut harus tampil paling indah diatas semua orang, tetapi memberikan yang terbaik dari pribadi yang kita miliki. Misalnya memberikan senyum kepada semua orang , memberikan ketulusan yang dipancarkan dari aura wajah dan bahasa tubuh untuk menghormati orang lain.

Ivan : Pakaian itu seni, mau tampil otomatis pakaiannya asal-asalan?

Najlah : Seni di Barat sekarang, justru mereka berpakaian jas apabila mendatangi konser. Kerapian sangat konteks dan menjadi budaya setempat. Di Indonesia, seni belum mendapat tempat. Dalam hal kerapian kita menuntut tren pada forum dan sangat fleksibel. Pakaian santai dan biarkan itu berkembang, berguna dan nyaman dipakai. Bagi siswa yang punya masalah seragam maka harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Kerapian dalam hal – hal yang substansi jauh lebih penting, seperti kerapian tugas dan perencanaan akan memudahkan pekerjaan. Kesuksesan akan mudah dicapai kalau kita mampu merapikan pekerjaan secara terjangkau.

Ivan : Ada jenjang waktu pada masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Kapan kepribadian itu berbentuk?

Najlah : Ada berbagai macam waktu yang penting menurut ahli. Menurut Frued pada umur 1-5 tahun akan menentukan kehidupan selanjutnya. Pada analisis perilaku Frued, bisa melihat perilaku orang dewasa dikaitkan dengan pola asuh pada masa kanak-kanak.

Sedangkan menurut Adler, kepribadian dibangun pada remaja awal. Dimulai pada kebiasaan semenjak umur 13-18. Umur 18 tahun, usia pembentukan karakter, dan kapasistas kekokohan kepribadian remaja. Hadiah yang paling berharga bagi anak-anak adalah nilai- dan norma. Sedangkan pada teori kognitif –humanistik membangun kejujuran dan kesadaran sangat bergantung pada kesadaran dan kebiasaan. itu bisa dibangun kapanpun, bergantung pada kesadaran diri. Kalau dia menemukan insight. Kapanpun orang bisa bertaubat dan memulai mengembangkan pribadi. Berikanlah sesuatu yang terbaik kepada orang lain. Dan itu bisa diawali dari memberikan yang terbaik pada diri sendiri. Kesabaran dicapai dengan memberikan dirimu untuk orang lain. Hal itu bisa dimulai dengan memberikan yang terbaik pada diri sendiri. Berikan api lilin itu untuk menerangi orang lain, untuk itu, harus mempunyai api terlebih dahulu agar bisa memberikan kepada orang lain.