Monday, July 04, 2011

Independen Day Amerika Serikat di Surabaya

Senin malam, 4 Juli 2011 Consulat Jenderal Amerika Serikat di Suarabaya mengadakan hari ulang tahun kemerdekaan USA. Acara berlangsung  meriah di hotel Seraton yang dihadiri oleh Duta besar Amerika dan Gubenur Jawa Timur. Nuansa yang unik adalah para undangan yang hadir dari berbagai utusan seperti pesantren, pemerintah, tokoh masyarakat, LSM dan kalangan diplomat dari berbagai negara. Acara dirangkai dengan sambutan kepala konsulat jenderal Amerika Surabaya, oleh Kristen Bruer dengan menggunakan bahasa Indonesia yang fasih. Dalam sambutannya, Kristen berharap malam kemerdekaan USA dirayakan dengan jutaan bintang yang bertaburan pada malam itu, dilanjutkan dengan sambutan duta besar Amerika Serikat dengan menggunakan bahasa Inggris dengan penerjemah bahasa Indonesia. Menurut Dubes AS, kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat berlangsung dengan baik. Seperti bisnis perdagangan, telekomunikasi dan industri serta teknologi informasi.

   
Bersama mantan Duta Besar AS untuk RI

Dubes AS juga mengungkapkan bahwa Indonesia merayakan kebebasan dan kemerdekaan setiap hari, mungkin kita tidak menyangka, bahwa yang tinggal di Gedung Putih saat ini, Presiden Obama pernah tinggal dan sekolah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara AS dan Indonesia sangat dekat. Presiden Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono bersahabat baik dengan Obama. Menurut Dubes AS, Bangsa  Amerika bisa seperti masyarakat Indonesia yang merayakan kebebasan setiap hari, rasa merdeka yang kami saksikan di Indonesia,   setiap penduduk  bebas berpendapat dan beraktualisasi diri, hidup berdampingan dalam perbedaan agama dengan kerukunan. Indonesia  secara budaya dapat hidup berdampingan secara rukun, dan saling toleransi antar agama. Perkembangan  Islam moderat yang diwakili oleh Nahdatul Ulama’ dan Muhammadiyah  telah berhasil mengembangkan ajaran toleransi, menghargai setiap perbedaan. Walaupun kini, muncul kelompok Islam radikal secara ideologi maupun lokal. Hal itu dikarenakan karena faktor ekonomi yang tidak merata, kemiskinan dan pengangguran.